Kualitas gameplay MLBB Indonesia turun menjadi sebuah perbincangan beberapa pekan terakhir. Fakta bahwa tim-tim Indonesia gagal di Angkaraja dan ESL, membuat banyak orang mulai meragukan kapasitas MPL ID.
Dominasi Fnatic ONIC yang terlalu menggila dengan status juara bertahan dalam empat musim beruntun menjadi salah satu fakta. Meski season 13 terlihat sangat ketat, tapi ternyata kita telat panas ketimbang region lain.
Baca Juga : jadwal-motogp-austria-2024-di-akhir-pekan-ini
Tak ayal keraguan akan MPL ID muncul kembali. Apalagi di week pertama masih terlihat kekuatan terbesar datang dari ONIC dan Bigetron Alpha. Tipikal permainan tim Indonesia secara keseluruhan tak banyak berubah.
Masih sangat agresif, sering melakukan blunder, membuat para penonton makin pesimistis dengan potensi Indonesia di turnamen Internasional selanjutnya yakni M6.
Tapi apakah kualitas gameplay MLBB Indonesia turun adalah fakta? Mantan pelatih EVOS Legends, Zeys, angkat bicara. Dia mengatakan ada satu faktor yang membuat banyak tim jalan di tempat.
Kualitas gameplay MLBB Indonesia turun karena terlalu sering rombak
Saat sedang menjawab pertanyaan netizen di Angkaraja Story-nya, Zeys mengungkapkan alasan kualitas gameplay MLBB Indonesia turun. Dia merasakan hal ini sudah terjadi bahkan sejak MPL ID S11.
“Saya sudah rasa kalau bahas liga yang overall, Indo gameplay turun dari S11. Terlalu banyak rombak jadi keputusan yang menurut saya tidak benar,” katanya.
“Dan itu membuat Indonesia ketinggalan lagi dan lagi. Tim yang kuat bukan kuat karena satu season.”
“Tim yang kuat karena mereka membuat lebih banyak keputusan yang benar ketimbang salah tiap musimnya. Tapi kalian cuma liat Wow-nya, satu orang masuk season ini dan menang, jadi pengaruh dia besar. Tidak begitu,” pungkas sosok dengan nama asli Bjorn Ong itu.
Memang kebiasaan mengubah roster tiap musim terjadi pada mayoritas tim-tim MPL ID. Setiap gagal, pasti ada yang rombak besar. Tapi pada akhirnya setiap tim punya keputusan dan alasan masing-masing untuk itu.
Sumber: poipetslot.my.id